Selasa, 13 Oktober 2015

Nama-nama Nabi Muhammad SAW.



                 Diantara nama-nama Nabi Muhammad SAW sebagaimana disabdakan oleh beliau SAW sendiri adalah : “Aku adalah Muhammad (terpuji), Ahmad (memuji), Maahi (yang menghapus kekafiran), Haasyir (yang mengumpulkan seluruh umat manusia di hadapan-Nya), Aaqib (penutup para nabi), dan tidak ada nabi setelahku.”
     Dalam riwayat lain disebutkan:
“Aku adalah Muqaffa (yang dimuliakan), Nabiyyut Taubah (nabi pembuka pintu taubat) dan Nabiyyur Rahmah ( nabi pembawa ramat).”
                 Sementara dalam Shahih Muslim disebutkan, “Nabiyyul Malhamah (Nabi pemimpin perang)”.
                 Dalam Al-Qur’an Allah SWT menyebutkan Rasulullah SAW dengan nama-nama berikut : Basyiran (pembawa berita gembira), Nasziiran (pemberi ancaman) , Siraajan Muniiran (pelita yang terang), Rauufan Rahima (pengasih dan penyayang), Rahmatal lil’alamiin (pembawa rahmat bagi alam semesta), Muhammad,Ahmad , Thaha, Yaasin, Muzammil (orang yang berselimut), Mudatstsir (orang yang berkemul), Abdullah (hamba Allah) sebagaimana tertera dalam firman-Nya yang artinya :
“Dan bahwasanya tatkala hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (mengerjakan ibadat).” (Q.S Al-Jin : 19)
Dalam Al-Qur’an Nabi Muhammad SAW  juga dipanggil dengan nama An-Nadziir al-Mubiin (pemberi peringatan yang menjelaskan), yaitu sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya yang artinya :
“Dan katakanlah sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan.” (Q.S Al-Hijr : 89)
                 Nabi Muhammad SAW juga dipanggil dengan nama Mudzakkir (yang memberi peringatan). Hal ini sebagaimana tercata dalam firman-Nya:
“....kamu hanyalah orang yang memberi peringatan.” (Q.S Al-Ghaasyiyah : 21)
                 Masih banyak nama-nama lain yang disematkan kepada Nabi, tetapi kebanyakan nama-nama tersebut adalah sifat.


Masa Tumbuh Dan Berkembangnya Rasulullah SAW.



                 Nabi Muhammad SAW dibesarkan sebagai anak yatim. Ayahnya meninggal dunia pada saat beliau SAW masih berada dalam kandungan ibunya. (Inilah pendapat yang paling mansyur yang dipilih oleh Ibnu Katsir dan lain-lain karena ada pendapat lain yang mengatakan bahwa ayah Nabi SAW meninggal ketika Nabi SAW berusia dua puluh delapan bulan. Dan pada saat itu ayahnya berusia dua puluh lima tahun, demikian menurut pendapat yang benar.) sepeninggalan ayahnya semua biaya hidup Nabi Muhammad SAW ditanggung oleh kakek beliau, Abdul Muthalib.
                 Pada saat berusia enam tahun,Rasulullah diajak pergi oleh Ibunya ke kota Yatsrib (Madinah al-Munawwarah) untuk mengunjungi keluarga bibi-bibi beliau dari Bani Najjar. Disana beliau tinggal bersama mereka selama satu bulan. Setelah itu, barulah mereka kembali. Namun, dalam perjalanan pulang ibunya sakit dan menyebabkannya meninggal dunia. Ibunya dimakamkan di desa Abwa’. Setelah itu beliau pulang bersama Ummu Aiman yang kemudian menyerahkan Nabi SAW pada kakeknya, Abdul Muthalib.
                 Ada riwayat lain yang mengatakan bahwa setelah meninggal dunia, jenazah ibunya sempat dibawa pulang ke Mekkah dan dimakamkan disana. Demikian menurut Ibnu Jauzi dalam kitab Al-Wafa’.
 
makam siti Aminah ibunda dari Rasulullah SAW


               
                  Kakek Rasulullah wafat pada saat Rasulullah berusia 8 tahun. Setelah itu, Nabi Muhammad diasuh oleh paman beliau, Abu Thalib, sesuai wasiat kakeknya.
                 Sejak saat itu Abu Thalib menjadi pengasuh dan pelindung Nabi Muhammad SAW dari musuh-musuh beliau. Abu Thalib juga sangat mencintai Rasulullah SAW. Kehidupan Abu Thalib sangat miskin, namun Allah SWT telah melimpahkan keberkahan dan kemakmuran kepadanya berkat pengasuhannya terhadap Nabi Muhammad SAW.
                 Ketika berusia 12 tahun, Rasululllah dibawa oleh pamannya, Abu Thalib, ke Syam untuk berdagang. Namun, beliau segera dipulangkan kembali karena kwatir terhadap apa yang akan dilakukan oleh orang-orang yahudi kepadanya sebagaimana peringatan Pendeta Bukhaira kepada Abu Thalib.
image 
        Bertemunya Rasulullah SAW dan Pendeta itu di percaya di pohon Ini.

             Perjalanan Nabi ke Syam yang kedua kalinya adalah ketika Rasulullah SAW bersama Maisarah, budak Khadijah R.a, membawa barang dagangan ke Syam. Pada saat itu Rasulullah SAW berusia 25 tahun. Kebetulan malam tanggal 16Dzul Hijjah, ketika Rasulullah SAW singgah dibawah sebuah pohon, seorang pendeta mendekat seraya berkata “Tidak ada yang singgah di bawah pohon ini kecuali dia adalah seorang nabi”. 


diambil dari buku "Peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan nabi Muhammad" (perubahan)

Minggu, 11 Oktober 2015

Orang-Orang yang mengasuh dan menyusui Nabi Muhammad SAW.

               
            Orang yang pertama kali menyusui Nabi Muhammad SAW. Adalah ibunya sendiri Aminah az- Zurriyah. Setelah itu Rasulullah disusui oleh Tsuwaibah al-Aslamiyah selama beberapa hari. Tsuwaibah al-Aslamiayah adalah salah seorang budak wanita Abu Lahab yang di bebaskan ketika dia menyampaikan berita gembira tentang kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dengan tindakan Abu Lahab yang membebaskan Tsuwaibah al-Aslamiyah Allah meringankan siksaan yang di timpakan kepadanya. Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam sebuah hadist Mu’allaq  bahwa setelah Abu Lahab meninggal dunia seorang mimpi bertemu dengannya, lalu dia memberitahu kepadanya bahwa setiap hari senin dia telah diringankan siksaannya oleh Allah SWT. Karena memerdekan budak perempuannya, Tsuwaibah, sebagai tanda kegembiraannya terhadap kelahiran Nabi Muhammad SAW.
                 Ibnu Mandah, slah seorang ahli tafsir terkemuka, telah memasukan Tsuwaibah dalam kategori sahabat. Namun ulama masih memperdebatkannya.
                 Nabi Muhammad dan Sayyidah Khadijah R.a memberikan penghormatan yang baik terhadap Tsuwaibah al-Aslamiyah. Terbukti ketika Tsuwaibah al-Aslamiyah mengunjungi beliau setelah menikah dengan Khadijah R.a. penghormatan ini bukan saja dilakukkan pada saat Nabi masih di Mekkah, tetapi juga dilakukan Rasulullah SAW. Setelah hijrah ke Madinah. Beliau mengirimkan pakaian dan uang padanya hingga dia meninggal dunia.
                 Setelah Nabi disusui Tsuwaibah al-Aslamiyah Nabi Muhammad SAW. Di susui Halimah binti Abi Dhuaib as-Sa’diyah. Nabi Muhammad SAW. Dibawa oleh Halimah ke desa di Bani Sa’ad, sebuah desa di wilayah Thaif. Menurut pendapat yang benar bahwa Rasulullah SAW. Tinggal disana selama empat tahun. Selama mengasuh Nabi Muhammad SAW. Halimah dan keluarga dianugerahi Allah SWT. rizki yang melimpah dan kehidupan yang sejahtera. Syaima’ adalah puteri Halimah as-Sa’diyah yang turut bersama ibunya mengasuh baginda Rasulullah SAW. Namun, setelah peristiwa pembedahan dada yang terjadi pada diri Rasulullah, Halimah as-Sa’diyah merasa takut lalu mengembalikan Nabi SAW kepada ibunya. Saat peristiwa pembedahan dada terjadi Nabi Muhammad SAW berusia empat atau lima tahun.
              
          Setelah mengembalikan Nabi SAW kepada ibunya, Halimah as-Sa’diyah pernah bertemu lagi dengan Nabi Muhammad SAW sebanyak dua kali. Pertama setelah Nabi Muhammad SAW menikah dengan Sayyidah Khadijah R.a. Ia datang kepada beliau SAW dan mengadukan panceklik yang melanda negerinya. Pada saat itu Sayyidah Khadijah R.a. memberikan 20 ekor kambing dan hadiah-hadiah lainnya. Kedua, saat terjadinya perang Hunain.
                 Nabi Muhammad SAW juga pernah diasuh oleh Ummu Aiman Barakah al-Habasyiah, bekas budak perempuan ayah Rasulullah SAW. Namun, setelah Rasulullah SAW dewasa dia dibebaskan dan dinikahkan dengan Zaid bin Haritsah.


dari Buku "Peristiwa Penting Nabi Muhammad SAW" dengan sedikit perubahan

Nasab dan kelahiran Nabi Muhammad SAW.



          Nasab  Rasulullah SAW. Adalah Muhammad bin Abdillah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusyai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin ma’ad bin Adnan dan seterusnya sampai kepada Nabi Ibrahim As.
                 Rasulullah SAW. Dilahirkan pada hari senin, tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun Gajah. Ini pendapat yang paling masyur menurut jumhurul ulama. Ada dua pendapat lain yang meriwayatkan bahwa Nabi lahir bertepatan dengan tanggal 2 atau tanggal 3 Rabi’ul Awwal.
              





















      Selama Ibu baginda Rasulullah SAW. Mengandung tidak sedikitpun merasa berat atau ngidam. Akan tetapi, sebagian Ulama mengemukakan bahwa rasa sedikit berat dirasakan di awal-awal kehamilannya saja. Setelah itu ia merasakan kemudahan dan keringanan. Bahkan, Rasulullah SAW. Dilahirkan tidak seperti manusia-manusia lainnya. Riwayat lain menyebutkan bahwa beliau SAW. Lahir dalam keadaan telah terkhitan dan tali pusarnya terpotong bersih sambil menggegam jari jemarinnya memberi Isyarat dengan jari telunjuknya layak orang bertasbih. Namun ada pendapat lain yang mengatakan bahwa kakeknyalah yang mengkhitankan beliau pada hari ketujuh setelah kelahirannya.
                 Para ulama berbeda pendapat tentang berpa lama baginda Rasulullah SAW. Berada dalam kandungan ibunya. Pendapat terkuat mengatakan bahwa beliau berada dalam kadungan ibunya selama 9 bulan.
                 Hari senin adalah hari yang penuh berkah. Imam Ahmad Ibnu Hambal meriwayatkan sebuah hadist dari Ibnu Abbas R.a, “Dia berkata bahwa Rasulullah SAW. Dilahirkan pada hari senin, beliau SAW. Diangkat menjadi rasul pada hari senin, beliau SAW. Berhijrah dari Mekkah ke Madinah pada hari senin, dan sampai di Madinah Al-Munawwarah pada hari senin, beliau SAW. Wafat pada hari senin dan beliau SAW. Mengangkat Hajar Aswad (ketika Ka’bah dibangun kembali oleh orang-orang Quraisy) juga pada hari senin.”
                 Pada malam kelahiran Rasulullah terjadi berbagai macam keanehan dan keajaiban. Diantaranya adalah (1) robohnya patung-patung yang ada di sekeliling Ka’bah, (2) munculnya cahaya yang sangat terang sehingga dapat menerangi istana-istana yang ada di negeri Syam ( Syiria pada saat ini. Pent.) dan (3) adanya goncangan amat dasyat yang meluluhlantakkan istana Kaisar Persia dan menghancurkan beranda-berandanya. Api persembahan mereka yang belum pernah padan seketika itu tiba-tiba padam. Danau Sawah yang biasa meluap seketika surut (sebuah danau yang sangat besar di wilayah Persia. Pent.).


Diambil dari Buku Peristiwa Penting Nabi Muhammad (dengan perubahan)